Langsung ke konten utama

Apa Itu Shadow DOM?

Shadow DOM dapat mengisolasi sebagian struktur DOM di dalam komponen sehingga tidak dapat disentuh dari luar komponen atau nodenya. Singkatnya kita bisa sebut Shadow DOM sebagai “DOM dalam DOM”. Bagaimana ia bekerja? Perhatikan ilustrasi berikut:

Shadow DOM dapat membuat DOM Tree lain terbentuk secara terisolasi melalui host yang merupakan komponen dari regular DOM Tree (Document Tree). Shadow DOM Tree ini dimulai dari root bayangan (Shadow root), yang dibawahnya dapat memiliki banyak element lagi layaknya Document Tree.
Terdapat beberapa terminologi yang perlu kita ketahui dari ilustrasi di atas:
  • Shadow host : Merupakan komponen/node yang terdapat pada regular DOM di mana shadow DOM terlampir pada komponen/node ini.
  • Shadow tree : DOM Tree di dalam shadow DOM.
  • Shadow boundary : Batas dari shadow DOM dengan regular DOM.
  • Shadow root : Root node dari shadow tree.
Kita dapat memanipulasi elemen yang terdapat di dalam shadow tree layaknya pada document tree, namun cakupannya selama kita berada di dalam shadow boundary. Dengan kata lain, jika kita berada di document tree kita tidak dapat memanipulasi elemen bahkan menerapkan styling pada elemen yang terdapat di dalam shadow tree. Itulah mengapa shadow DOM dapat membuat komponen terenkapsulasi
Untuk melampirkan Shadow DOM pada elemen penggunaan sangat mudah, yaitu dengan menggunakan properti attachShadow pada elemen-nya seperti ini:

  1. // Shadow Host

  2. const divElement = document.createElement("div");

  3.  

  4.  

  5. // element yang berada di dalam Shadow DOM

  6. const headingElement = document.createElement("h1");

  7. headingElement.innerText = "Ini merupakan konten di dalam shadow DOM";

  8.  

  9.  

  10. // Melampirkan shadow root pada shadow host

  11. // Mengatur mode shadow dengan nilai open

  12. const shadowRoot = divElement.attachShadow({mode: "open"});

  13.  

  14.  

  15. // Memasukkan element heading ke dalam shadow root

  16. shadowRoot.appendChild(headingElement);

  17.  

  18.  

  19. // Memasukkan elemen shadow host ke regular DOM

  20. document.body.appendChild(divElement);



  1. <!DOCTYPE html>

  2. <html>

  3.  <head>

  4.    <meta charset="utf-8">

  5.    <meta name="viewport" content="width=device-width">

  6.    <title>Shadow DOM Basic Usage</title>

  7.  </head>

  8.  <body>

  9.  <script src="main.js"></script>

  10.  </body>

  11. </html>


Jika kita lihat pada browser, maka struktur HTML yang akan dihasilkan adalah seperti ini:

2020031020442138d22cf8f4814aacc795f563c3015892.png
Dan struktur DOM tree yang terbentuk akan tampak seperti ini:
20200310204452a9e4788ac5f7f206c20debfa0bc87524.png
Dalam penggunaan attachShadow() kita melampirkan objek dengan properti mode yang memiliki nilai ‘open’. Sebenarnya terdapat dua opsi nilai yang dapat digunakan dalam properti mode, yaitu “open” dan “closed”. 
Menggunakan nilai open berarti kita memperbolehkan untuk mengakses properti shadowRoot melalui elemen yang melampirkan Shadow DOM. 

  1. divElement.attachShadow;


properti shadowRoot mengembalikan struktur DOM yang berada pada shadow tree.
20200310204643a7a1f999761eaf74f9476e50013bb373.gif
Namun jika kita menggunakan nilai closed maka properti shadowRoot akan mengembalikan nilai null

  1. const shadowRoot = divElement.attachShadow({mode: "closed"});

  2. divElement.shadowRoot // null;


Hal ini berarti kita sama sekali tidak dapat mengakses Shadow Tree selain melalui variabel yang kita definisikan ketika melampirkan Shadow DOM.

  1. const shadowRoot = divElement.attachShadow({mode: "closed"});

  2. divElement.shadowRoot // null;

  3. shadowRoot // # shadow-root (closed)


2020031020483296ef7fce493fd7c0528697c3fa03565b.gif
Karena Shadow DOM terisolasi dari document tree maka element yang terdapat di dalamnya pun tidak akan terpengaruh oleh styling yang berada diluar dari shadow root-nya.

  1. <!DOCTYPE html>

  2. <html>

  3.  <head>

  4.    <meta charset="utf-8">

  5.    <meta name="viewport" content="width=device-width">

  6.    <title>Shadow DOM Basic Usage</title>

  7.    <style>

  8.        h1 {

  9.          color: red;

  10.        }

  11.    </style>

  12.  </head>

  13.  <body>

  14.    <h1>Ini merupakan konten yang berada di Document tree</h1>

  15.    <script src="main.js"></script>

  16.  </body>

  17. </html>



  1. // Shadow Host

  2. const divElement = document.createElement("div");

  3.  

  4.  

  5. // element yang berada di dalam Shadow DOM

  6. const headingElement = document.createElement("h1");

  7. headingElement.innerText = "Ini merupakan konten di dalam shadow DOM";

  8.  

  9.  

  10. // Melampirkan shadow root pada shadow host

  11. // Mengatur mode shadow dengan nilai open

  12. const shadowRoot = divElement.attachShadow({mode: "open"});

  13.  

  14.  

  15. // Memasukkan element heading ke dalam shadow root

  16. shadowRoot.appendChild(headingElement);

  17.  

  18.  

  19. // Memasukkan elemen shadow host ke regular DOM

  20. document.body.appendChild(divElement);



Jika dilihat pada browser maka hasilnya akan seperti ini:

20200310205023649403bfa8d61e879afc65f4a050c502.png
Berdasarkan hasil di atas, styling hanya akan diterapkan pada elemen <h1> yang berada di document tree. Sedangkan elemen <h1> yang berada pada shadow dom tidak akan terpengaruh dengan styling tersebut. Lantas, bagaimana caranya kita melakukan styling pada Shadow DOM?
Kita dapat melakukannya dengan menambahkan template <style> di dalam shadowRoot.innerHTML.  Contohnya seperti ini:

  1. // menetapkan styling pada Shadow DOM

  2. shadowRoot.innerHTML += `

  3.  <style>

  4.    h1 {

  5.      color: green;

  6.    }

  7.  </style>

  8. `;


Maka element <style> tersebut akan berada di dalam shadow tree dan akan berdampak pada elemen yang ada di dalamnya.
20200310205206823dcc0fb3c6ef38cb5e0a7563f0590d.png

Postingan populer dari blog ini

Apa Itu JSON?

Setelah kita mengetahui apa itu Web API dan cara pengujiannya menggunakan Postman, sekarang saatnya kita mempelajari suatu format yang biasa digunakan dalam transaksi data menggunakan Web API, yaitu JSON. Jauh pada materi sebelumnya, atau jika Anda sudah mengikuti kelas  Belajar Dasar Pemrograman Web ,  tentunya Anda sudah mengenal dan menggunakan JSON bukan? Pada materi kali ini kita akan membahas JSON lebih detail lagi. JSON sendiri adalah singkatan dari JavaScript Object Notation. JSON merupakan format yang sering digunakan dalam pertukaran data. Saat ini JSON banyak diandalkan karena formatnya berbasis teks dan relatif mudah dibaca. Bukan hanya JavaScript, walaupun memiliki nama JavaScript Object Notation, format JSON ini dapat digunakan oleh hampir semua bahasa pemrograman yang ada. Jika Anda belajar fundamental dalam membangun aplikasi Android pada kelas Dicoding, baik menggunakan Kotlin ataupun Java, Anda akan berhadapan dengan JSON untuk transaksi datanya. Lalu seperti...

Cara mengaktifkan mode Picture-in-Picture di google chrome

Pada kesempatan kali ini saya akan share cara mengaktifkan mode Picture-in-Picture di google chrome. Yang di maksud mode Picture-in-Picture adalah memutar video pada jendela lain secara overlay / mengapung. Jadi dengan mengaktifkan mode Picture-in-Picture ini, anda bisa nonton video sembari melakukan aktifitas yang lainnya. Sebelumnya Apple sudah memperkenalkan mode Picture-in-Picture ini di

Contoh Rest parameter Dalam Javascript

Rest parameter juga dituliskan menggunakan  three consecutive dots  (...). Dengan rest parameter, kita dapat menggabungkan beberapa elemen menjadi satu array. Tentu teknik ini sangat bermanfaat ketika kita hendak membuat sebuah  variadic function . Sebagai contoh penggunaanya, mari kita buat sebuah  variadic function  yang berfungsi untuk menjumlahkan seluruh nilai argument fungsi yang diberikan. function sum (... numbers ) {      var  result =   0 ;      for ( let  number  of  numbers ) {         result += number     }      return  result ; }   console . log ( sum ( 1 , 2 , 3 , 4 , 5 ));   /* output 15 */ Rest parameter juga dapat digunakan pada  array destructuring , di mana kita dapat mengelompokkan nilai-nilai array yang terdestruksi pada variabel dalam bentuk array yang lain. Sedikit bingung? Mari lihat contoh kode berikut ini: const ...